KUCHING (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Sarawak akan memberlakukan perintah tinggal di rumah selama dua minggu mulai Rabu (18 Maret) pada semua orang yang memasuki negara bagian itu sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah eskalasi epidemi virus korona, kata Ketua Menteri Abang Johari Openg pada Senin.
Ini terjadi setelah negara bagian itu mencatat 14 kasus baru virus corona pada hari Senin, sehingga totalnya menjadi 34.
“Semua pengunjung, asing dan domestik, yang datang ke Sarawak dan kembali ke Sarawak akan dikeluarkan dengan pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari. Ini termasuk penduduk Sarawak dan pemegang izin jangka panjang dan jangka pendek.
“Instansi terkait akan memantau pemegang pemberitahuan tinggal di rumah melalui kunjungan acak, panggilan telepon dan aplikasi teknologi modern,” kata Datuk Abang Johari.
Dia mengatakan pengecualian akan diberikan oleh Departemen Kesehatan negara bagian hanya kepada mereka yang diminta untuk bepergian dalam keadaan khusus, seperti tugas resmi dan bisnis.
Mr Abang Johari juga mengumumkan bahwa semua taman kanak-kanak, pusat penitipan anak dan sekolah tahfiz di Sarawak akan ditutup selama dua minggu, efektif Selasa.
Lembaga pendidikan tinggi diinstruksikan untuk menunda sesi akademik baru mereka selama dua minggu, juga efektif Selasa.
Selain itu, semua sekolah disarankan untuk memperpanjang liburan sekolah mereka selama seminggu lagi hingga 29 Maret, kata Ketua Menteri.
Semua fasilitas olahraga umum, termasuk kolam renang, stadion, dan pusat kebugaran harus ditutup, efektif Selasa, hingga pemberitahuan lebih lanjut.