SEOUL (BLOOMBERG) – Bank of Korea memangkas suku bunga acuannya ke rekor terendah 0,75 persen dalam langkah darurat menyusul tindakan Federal Reserve dan bank sentral lainnya untuk memerangi kerusakan ekonomi akibat wabah virus corona.
BOK mengadakan pertemuan dewan darurat pertamanya sejak krisis keuangan global pada hari Senin dan memangkas tingkat pembelian kembali tujuh hari sebesar 50 basis poin, efektif 17 Maret.
Kekhawatiran resesi global telah mengguncang pasar keuangan karena wabah berubah menjadi pandemi global, memaksa konsumen untuk tinggal di rumah dan secara tajam membatasi aktivitas bisnis. Federal Reserve memangkas suku bunga dengan poin persentase penuh lebih lanjut pada hari Minggu, yang membuka ruang bagi bank sentral seperti BOK untuk mengurangi kekhawatiran arus keluar modal yang tajam.
Penyebaran virus corona global telah mencekik tanda-tanda tunas hijau di seluruh ekonomi Korea Selatan yang bergantung pada ekspor untuk pertumbuhan. Data awal menunjukkan penjualan ritel dan pariwisata telah terpukul khususnya, sementara perdagangan yang menyusut menggarisbawahi gangguan rantai pasokan yang lebih luas.
BOK telah menghadapi kritik karena gagal bertindak pada bulan Februari, ketika mempertahankan suku bunga dan memilih untuk menaikkan batas pinjaman murah untuk bisnis. BOK memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk tahun ini menjadi 2,1 persen dari 2,3 persen saat itu, sebuah proyeksi yang sekarang tampaknya di luar jangkauan karena ekonom seperti Goldman Sachs hanya melihat ekspansi 1 persen.
Pemerintah Korea Selatan khawatir tentang kerusakan jangka panjang dari wabah virus, dan sedang mencari persetujuan parlemen cepat untuk anggaran tambahan 11,7 triliun won ($ 9,5 miliar).
Dewan BOK dijadwalkan bersidang 9 April untuk pertemuan rutin.